Powered By Blogger

Kamis, 13 Oktober 2011



Pesona Sisma 2011

Gambar – gambar tersebut adalah contoh kekurangan dari sisma. Tempat yang parkir yang kurang menyebabkan siswa meletakkan motor di depan skolah dan tidak di tata dengan rapi. Siswa perempuan mengenakan rok yang pendek dan tidak sesuai aturan, bahkan ada siswa yang rambutnya di urai. Para siswa di sisma mengenakan kaos kaki di bawah mata kaki, itu salah satu peraturan yang dilanggar oleh siswa. Peraturan – peraturan di sisma harus lebih di galakkan lagi.

Kamis, 06 Oktober 2011

PESONA SISMA 2011


Pesona Sisma 2011
Sisma sekolahku.
Menurut saya. Sisma sekolahnya bagus, fasilitasnya bisa di bilang lengkap diantaranya kelas yang banyak dan murid yang melimpah. Setiap kelas di sisma rata-rata berisi 45 murid. Sebagai skolah model, jumlah murid pada stiap kelas di sisma itu cukup berlebihan sebagai kriteria skolah model. Setiap kelas di sisma sudah dilengkapi fasilitas proyektor yang cukup canggih, tetapi penggunaan proyektor tersebut belum maksimal, karena para guru belum bisa menjalankan fasilitas tersebut dengan baik, agar penggunaannya maksimal, sebaiknya para guru belajar terlebih dahulu menggunakan proyektor dan buatlah power point yang menarik sehingga tidak membosankan tetapi baik. Parkiran di sisma sudah cukup bagus dengan diadakannya garis yang telah dibuat untuk menata letak kendaraan, tetapi penggunaan garis tersebut belum maksimal karena murid sisma tidak meletakkan kendaraan dengan baik, maka satpam di sisma harus lebih memperhatikan tempat parkiran. Pada parkiran yang terletak di dkat kantin, motor-motor masih berantakan letaknya, itu karena kurangnya perhatian dari murid sisma dan satpam sisma, hal itu juga di sebabkan karena parkiran yang kurang luas, maka sediakanlah parkiran yang lebih luas. Guru-guru disisma baik dan profesional, tetapi ada juga guru yang hanya mementingkan kepentingan sendiri, misalnya guru yang membuka les sendiri, mereka hanya lebih mentingkan murid yang les pada mereka kalau ada ulangan, pada saat ditempat lesguru itu memberikan kisi-kisi jawaban tetapi pada saat ulangan di skolah soal yang di keluarkan sabgat berbeda dari apa yang diajarkan di skolah, maka otomatis nilai ulangan murid yang les pada guru tersebut lebih tinggi karena mendapat kisi-kisi yang tepat. Untuk guru sisma, bersikaplah lebih adil. Kalau mengajar di skolah, jelaskan materi lebih dulu, dan berikan contoh soalnya, jangan langsung menberi soal tanpa menjelaskan cara yang jelas. Jika demikian, murid dan guru sama ruginya tetapi untung untuk anak yang les pada guru itu. Kalau memberi ulangan, jangan lah yang terlampau jauh dari materi yang dibahas, bagaimana menjawab ulangan  kalau demikian.  Kalau ada murid yang bertanya juga, harusnya dijawab dengan baik, para guru mengatakan “bertanyalah agar menjadi tahu”, tetapi kalau sudah bertanya jawabannya malah “kalian seperti senam poco-poco, sudah maju lagi mundur. Itulah kalian, jadinya kalian tetap mentok disiti-situ saja, tidak ada majunya”. Itu bukan jawaban yang benar, tetapi hanya mengejek, bukan malah memajukan tapi malah membuat murid tambau menunduk dan tutup mulut, sebagai murid kami menghormat”.

Kamis, 08 September 2011

Kamis, 11 Agustus 2011

Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.


Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
(di post berikutnya)


Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.




Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing
(di post berikutnya)


Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.